Misi Kami
Pantau Gambut bertekat untuk mempromosikan komoditas lahan gambut dalam ekosistem pasar hijau. Hal ini dilakukan dengan menghubungkan bisnis lokal dengan investor ramah lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kampanye #PeatlandIsNotWasteland. Dengan mendorong praktik pengelolaan gambut berkelanjutan dan menciptakan peluang ekonomi, keberhasilan jangka panjang dalam restorasi dan perlindungan lahan gambut dapat tercapai, sehingga memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat lokal.
Karakteristik Gambut yang selalu basah menyebabkan gambut sulit untuk ditanami berbagai jenis tanaman, sehingga gambut kerap kali disebut lahan tidur yang tidak menguntungkan. Gambut perlu dikeringkan agar bisa ditanami jenis komoditas ekstraktif yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti kelapa sawit atau industri kayu. Padahal, ada beberapa komoditas ramah gambut yang memiliki potensi untuk dikembangkan.
Akses pasar minim dan rantai pasok yang belum stabil
Komoditas ramah gambut belum memiliki akses pasar dan rantai pasok yang stabil seperti komoditas ekstraktif seperti kelapa sawit atau industri kayu. Hal inilah yang menyebabkan minimnya minat masyarakat untuk mengelola komoditas ramah gambut.
Akses terhadap inovasi dan teknologi masih minim
Masyarakat yang saat ini sudah mengelola komoditas lahan gambut masih terkendala memenuhi kebutuhan pasar karena terbatasnya teknologi yang digunakan dan kurangnya inovasi. Sehingga kerap kali tidak mampu memenuhi permintaan atau bahkan hanya mampu menghasilkan produk setengah jadi.
Produk
1
Kami melakukan penilaian dampak yang komprehensif untuk mengidentifikasi potensi risiko dan dampak buruk terhadap manusia dan alam. Hal ini melibatkan konsultasi dengan masyarakat lokal, pakar lingkungan hidup, dan pemangku kepentingan terkait untuk mendapatkan wawasan mengenai potensi implikasi dari tindakan kami.
2
Jenis komoditas yang dipilih sebagai komoditas potensial pada Peatland Business Hub adalah: Tanaman hutan berkayu, Hewan ternak/perikanan (Fauna) dan Komoditas paludikultur dan non paludikultur (sayuran, buah-buahan dan jenis komoditas perkebunan yang ramah gambut). Kriteria suatu komoditas dipilih menjadi komoditas gambut potensial adalah : tidak memerlukan pengeringan, bisa langsung ditanam di lahan gambut tanpa pengeringan (jika tanaman), tidak memerlukan pengolahan lahan skala besar, memiliki filosofi dan cerita dari suatu produknya sehingga memiliki unsur nilai budaya, dan lokasi komoditas diutamakan berada di area gambut terdegradasi (bekas kebakaran, deforetasi, dan tree cover loss).
3
Kami melakukan identifkasi atas jenis dan sebaran komoditas lestari gambut. Kegiatan ini termasuk juga mengidentifikasi kelembagaan, kapasitas organisasi, jangkauan pasar dan juga rantai pasar dari setiap komoditas.
4
Kami melakukan identifikasi pihak-pihak mana saja yang terlibat dan mampu mendukung pengembangan produk komoditas lestari gambut.